Yoyok's Genk adalah Kelompok Kami. Kami kebetulan memiliki hobi yang sama 'Ngemot' dan 'Nyebul' Saxophone. Genk ini tempat berhimpunnya penggemar Saxophone yang kebetulan 'murid' disekolah musik dan studio Y2K terutama pada kelas SAXOPHONE karena alasan Hobi, bagi penggemar alat musik SEXY Saxophone, mari bergabung dengan kami untuk saling berbagi 'pengalaman' kirim tulisan yang berkaitan dengan Saxophone ke: masrazie@gmail.com kalau bisa ditambah foto pas lagi 'Ngemot' dan 'Nyebul" Saxophone.......semoga ada manfaatnya.

Chat BOX

Yoyok's Genk menyambut Tujuh Belasan

Yoyok's Genk menyambut Tujuh Belasan
Berlatih sambil menghibur...............itulah kata yang paling pas.....ketika sebuah kegemaran atau Hobi, tersalurkan dilingkungan tempat kita ber-Empat tinggal sambil memeriahkan 17 Agustus 2008....... Pokoknya seru....Anggota YOYOK'S GENK : Pak Martono, Pak Agus, Pak Rafjhon dan Pak Razie dengan Expresinya masing-masing unjuk kebolehan 'Ngemot' dan 'Nyebul' Saxophone

Jumat, 05 September 2008

TIPS: MERAWAT SAXOPHONE

Saxophone, sangat perlu perawatanAda beberapa Tips/cara agar Saxophone kita senantiasa 'Excellence'performance nya.-Buka dan keluarkan saja dari covernya setiap hari, waktunya bisa pagi, siang atau sore, sesempat kita. Periksa apakah ada noda-noda disekujur tubuhnya yang sexy. Noda-noda itu biasanya bekas keringat dari tangan kita, atau ludah kita yang sedikit keluar dari 'hole nada' yang membuka dan menutup pada saat kita bermain. Dengan menggunakan kain yang lembut kita lap sampai noda-noda hilang. Dan Bodinya yang sexy itu kembali mengkilap.-Perhatikan pada saat kita sedang meniup Saxophone dengan posisi berdiri, diusahakan jangan sampai kepala ikat pinggang yang kita pakai (biasanya dari logam keras) melukai body Saxophone dibagian belakang bawah.-Pada Saxophone banyak terdapat komponen-komponen 'engsel' yang selalu bergerak-gerak pada saat dimainkan, perhatikan setiap kali kita selesai bermain bagian-bagian 'sekrup' barangkali kendor. Kencangkan kembali dengan mempergunakan 'obeng kecil' agar bagian yang kendor tidak terlepas.-Buka bagian 'NECK' kemudian dicuci dengan air dibagian dalamnya agar bekas ludah kita bersih, seterusnya dilap dengan kain lembut sampai kering, Mouthpiece dan Reed juga dicuci hingga bersih dari ludah kita seterusnya juga dilap dengan kain lembut sampai kering supaya tidak menimbulkan jamur.-Jangan lupa memasang kembali 'penyerap' ludah yang terpasang pada body Saxophone kita, agar tidak ada bekas 'endapan' ludah kita didalamnya.Nah setelah semua itu kita lakukan, 'parkir' kembali si Sexy di tempatnya. Niscaya Saxophone kita selalu tampil prima dan 'sehat'. Selamat mencoba.

"NGESAX" Yuuuuuuk...!

Melihat sosoknya, sepertinya susah untuk dimainkan. Berat dan rumit, serta butuh napas yang panjang. Tapi kesan pertama sering menipu. Main saxophone ternyata mudah dan bisa dilakukan sambil cengar-cengir.Meski termasuk keluarga alat musik tiup kayu, tapi tidak pernah dijumpai saxophone yang terbuat dari kayu. Saxophone dibuat dari kuningan mengingat sifatnya yang mudah dibentuk. Ada banyak macam saxophone, ada yang lurus seperti yang ditiup Kenny G., ada pula yang melengkung kayak yang dimainkan Dave Koz atau almarhum Embong Rahardjo.Cara memainkan alat ini sederhana saja, modalnya juga cuma do-re-mi. Makanya, dapat dikatakan saxophone lebih mudah dipelajari dan dimainkan dibandingkan dengan alat musik tiup lainnya macam flute, oboe, clarinet, atau fagot.Aslinya, suara saxophone itu halus dan lembut, sesuai dengan orkestra zaman itu. Namun, berhubung dalam perkembangannya dipakai sebagai pengiring musik dansa yang ingar bingar, mau tak mau saxophone harus ikut berteriak juga agar bisa didengar. Untuk itu lalu dilakukan modifikasi dengan membuat mouthpiece, sumber bunyi pada saxophone, menjadi lebih ramping dan lancip. Hasilnya, suaranya menjadi lebih keras, lebih wah dan tidak sekedar weh.Dalam perkembangannya, saxophone kemudian menjadi alat musik utama pada musik jazz. Tokoh-tokoh yang berkecimpung di situ bisa disebut misalnya John Coltrane, Charlie Parker, dan Steve Lacey. Sekarang alat musik tiup ini sudah menjadi bagian dari hampir setiap musik, mulai dari pop sampai dangdut.Sambil Nyengir juga OKSambil nyengir, oke saja.Berbeda dengan tuts piano yang dapat menjangkau banyak nada, mulai dari do paling rendah hingga do paling tinggi alias beroktaf-oktaf, saxophone hanya mampu menjelajah beberapa oktaf. Makanya, ia pun dibuat dalam berbagai ukuran demi menghasilkan nada selengkap piano. Jadilah saxophone ukuran S, M, L, XL, double X, dan bahkan triple X. Pokoknya mirip ukuran baju. Namun, pembagiannya bukan seperti itu, lebih merujuk ke jenis suara.Wilayah nada tinggi diwakili saxophone mini, sedangkan untuk nada rendah menjadi urusan saxophone berukuran panjang dan besar. Total semua macam saxophone ada 14. Semuanya, kalau mau, dapat dimainkan bersama, ada yang kebagian suara sopran, alto, tenor, bariton, bas, maupun kontra bas.Dari 14 macam itu, yang sering santer disebut adalah saxophone sopran, alto, dan tenor. Yang sopran bentuknya lurus seperti yang dipakai Kenny G. Sedangkan golongan alto bentuknya sedikit melengkung seperti huruf "J". Jenis ini biasa ditiup oleh Dave Koz. Di atas alto ada saxophone tenor, dan biasa disebut saxophone jazz. Yang lebih besar lagi, saxophone bariton. Saking berat dan besarnya, bagian bow atau bell-nya jadi sering rusak.Sebelum kebingungan dengan istilah di seputar saxophone, ada baiknya kita telanjangi dulu "bodi" saxophone yang seksi itu. Bentuknya mengerucut mirip belalai gajah. Ukurannya mulai dari 1,5 m sampai lebih dari 5 m. Berhubung besar dan panjang, supaya enak dipakai dan tidak kedodoran, maka perlu diringkas. Bagian ujung dan pangkalnya ditekuk sehingga hasilnya mirip cangklong, pipa untuk merokok.Di sekujur tubuhnya banyak "bopeng". Lho, tidak seksi lagi dong? Ya, mau apalagi, sebab tanpa "bopeng-bopeng" itu saxophone tidak bisa bunyi. "Bopeng" yang berupa lubang menganga itu dipasangi tutup yang bisa dibuka-tutup. Tutup-tutup lubang itu ada yang dirangkai sehingga dapat menutup bersamaan.Anatomi saxophone dapat disebut mulai dari atas: mouthpiece yang diemut sewaktu memainkannya, neck tempat memasang mouthpiece, main body tempat lubang-lubang tadi berada, bow yang berbentuk mirip huruf "U", dan bell yang mirip tabung dengan ujung kayak corong. Pada main body sebelum bow ada kait terbuat dari metal atau plastik tempat ngasonya jempol sehingga diberi nama thumbrest. Beberapa senti di atas thumbrest ada strap ring, tempat canthelan strap neck.Seperti mimi dan mintuna, begitulah mouthpiece dan reed. Saxophone berbunyi hanya jika mouthpiece ditiup. Mouthpiece ini ceper, mirip paruh bebek cerewet, Donal. Bahannya bisa kayu, metal, atau ebonit. Sedang reed terbuat dari bahan rotan yang diiris tipis, ditempelkan di sisi bawah mouthpiece dan diikat kencang dengan ligature. Besar kecil mouthpiece mengikuti ukuran saxophone. Jika kecil, kita bisa meniupnya di sudut bibir sehingga masih dapat bersaxophone sambil nyengir. Kalau saxophone nya gede, mouthpiece-nya bisa segemuk pisang ambon. Ampun deh!Selamat bersaxophone!

TIPS: BELAJAR DAN BERMAIN SAXOPHONE

Ada beberapa persyaratan dalam bermain Saxophone al :Teknik Pernafasan, Tone (Ambusheer) & FingeringPERNAFASAN : menggunakan nafas perut dan dada, artinya nafas perut ada cara mengambil nafas yang benar mengingat perut mampu menampung 12 liter udara, sedangkan dada hanya menampung 5 liter udara.Cara berlatih nafas perut al sbb. :Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut cenderung membesar sampai dirasakan udara ada di perut sampai pinggang, lalu keluarkan dengan mendesis secara perlahan (efisien) dan lakukan secara berulang (apabila dada yang mengembang maka disebut nafas dada, tapi bila dada tidak bergerak dan perut membesar artinya pernafasan perut telah dilakukan dengan benar).Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut membesar lalu dikeluarkan sedikit2 dengan mendesis (seakan perut memompa udara keluar sebagian2).Pernafasan yang disarankan menggunakan perut agar kita mampu meniup saxophone lebih kuat dan panjang, sedangkan nafas dada boleh digunakan untuk emergency (saat kita harus mengambilkan nafas dengan cepat)TONE : merupakan hal yang paling penting dalam bermain saxophone, karena tone/suara yang bulat/tebal/bright akan merdu di dengar dan harmonis dengan instrumen musik lainnya.Cara berlatih :Berlatih nada panjang dengan cara stacato di awal nada utk seluruh nada chromatic atau semua nada dasar.Berlatih nada panjang pelan (piano) dan nada keras (forte) atau cressendo dan decressendo.Berlatih nada bawah dan atasBerlatih stacato dan legatoMinimal berlatih nada panjang setiap hari minimal 15 menitFINGERING : harus disiplin menggunakan teknik agar kecepatan, akurasi dan halus setiap klep yang ditekan tidak berbunyi.Cara berlatih agar fingering menjadi baik al :Jarak jari dengan tuts/klep harus tetap dekat dengan tuts, agar tidak ada jarak bila jari tidak menekan tuts.Melatih nada tertentu secara berulang-ulang yang posisinya sulit seperti C ke D, C# ke D, D# ke E, F ke F#, F ke G#, F# ke G#, G# ke A, G kw A#, G# ke A#, A# ke B, A# ke C, B ke C dllMelatih nada2 chord seperti C - E - G - C, C - F, A, C, D, G, B, D dan patern/etude/scale al blues (C-D#-F-F#-G-A#), pentatonic (C-D-E-G-A-C)Sigh Reading dan PrimavistaMembaca not balok merupakan salah satu persyaratan dalam bermain musik, karena membaca not balok merupakan media untuk bermain saxophone secara group dengan instrument musik lainnya (band,ensemble, orchestra) agar serasi, akurat dan sesuai arrangement yang diharapkan oleh arranger, composer & conductor.Selain itu membaca not balok bermanfaat untuk mengenal dan mempelajari lagu2 standard, pop dan jazz dari buku2 musik manapun dan mempelajari scale2, patern dan contoh2 improvisasi dari buku2.Primavista yaitu keakurasian dalam membaca not balok secara langsung dan cepat, jadi untuk mampu menguasai primavista harus berlatih membaca not balok setiap harinya (minimal 30 menit).IMPROVISASIImprovisasi dapat dipelajari dengan memenuhi beberapa syarat sbb. :Menguasai pemahaman tentang isi chord dan fungsinya, jadi sebaiknya belajar saxophone harus mempelajari piano/gitar.Berlatih patern/etude major,major6,dominan7,major7,major9, major11, major13, minor, minor6, minor7, minor9, diminished, augtemented, whole tone dllBerlatih blues scale seperti C-D#,F,F#,A#,C, pentatonic scale seperti C-D-E-G-A-C dll.Menguasai solvegio artinya mampu mengindentifikasi nada dalam not angka.Banyak referensi CD saxophonist dunia seperti david sanborn, ernie watts, charlie parker, dave koz, stan getz, pacuito de riviera, dave vallentine, winton marsallis dllBagi yang hanya ingin belajar memainkan lagu dengan saxophone tentunya harus menguasai urutan lagu tersebut (bait1, bait2, reff, bait3 atau chorus) dan mengetahui not lagu tersebut, minimal mampu merasakan nada2 dari lagu tersebut (by feeling/by heart).

Pentingnya Musik untuk Pendidikan Anak

Musik sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa manusia, khususnya pada janin dan masa usia 1 s/d 12 tahun. Di mana pada masa dan proses pertumbuhan perlu banyak referensi dan masukkan yang baik dan positif, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara seimbang artinya antara IQ dan EQ.Pembelajaran Musik sejak JaninMemberikan pendidikan sejak dini dapat dilakukan sejak dari janin, maksudnya untuk ibu hamil apabila sering mendengarkan musik klasik dari karya Mozart (Mozart Effect) atau lagu2dan irama musik lainnya akan sangat berpengaruh pada kecerdasan dan perkembangan otak, bakat seni dan perilaku. Pembelajaran Musik sejak Usia 1 s/d 5 tahunPada usia di bawah lima tahun (balita) merupakan masa pembentukkan atau masa keemasan (golden age), di mana anak usia balita butuh banyak pembelajaran serta masukan dan referensi yang baik antara lain :- Visual, yaitu bagaimana mengenal alam, benda, angka, huruf, perilaku, sifat dll, sehingga pengetahuan mereka terhadap banyak hal akan berpengaruh meningkatkan IQ- Hearing, yaitu bagaimana anak mendapat referensi pendengaran melalui bunyi seperti bahasa, suara alunan musik, air, pohonan bergesek dll, akan memperkaya rasa, komunikasi bahasa, bakat seni sehingga akan meningkatkan kecerdasan emosi (EQ)Pada usia 2 - 3 tahun anak2 dapat diperkenalkan dengan mendengarkan musik klasik, pop dan jazz termasuk belajar bernyanyi dan instrument keyboard untuk 3 (tiga) jari yaitu do - re -mi, selain itu anak2 juga diperkenalkan bentuk dan bunyi masing-masing alat musik, agar anak dapat mengenal dan membedakan setiap bunyi dan nama alat musik, seperti suling dengan flute, saxophone dengan trumpet, keyboard dengan piano, guitar dengan bass. Tentunya proses belajar dilakukan oleh anak2 dengan media bermain dan menyenangkan.Pada usia 4 - 5 tahun anak2 mulai ditingkatkan kemampuannya hearing dan teknisnya, antara lain memberikan referensi lagu yang lebih sulit tapi menyenangkan dan anak mulai bermain keyboard dengan 5 (lima) jari yaitu do-re-mi-fa-sol. Tentunya proses belajarnya dilakukan sambil bermain seperti mengenal nilai dan ketuk dengan gambar2 menarikPada usia 6 - 12 tahun merupakan usia produktif untuk belajar karena anak layaknya kertas putih atau disket kosong, di mana masa usia kelas 1 s/d 6 SD merupakan masa belajar yang efektif. Apabila anak mulai belajar musik dari SLTP/SLTA tidak juga terlambat tapi harus mampu membagi waktu dan memiliki komitmen/ tanggung jawab terhadap apa yang dipilih dan dipelajari, mengingat anak2 SLTP/SLTA telah memiliki banyak kegiatan di sekolah dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya.Untuk belajar musik bagi anak2 disarankan memulai dari piano, biola atau guitar karena untuk pelajaran dasar musik, anak2 harus mempelajari musik klasik yang merupakan teknik dasar dari pelajaran musik lainnya seperti pop, jazz dan lain-lain. Selain itu musik klasik juga dapat membantu perkembangan otak, meningkatkan konsentrasi dan disiplin. Setelah belajar musik klasik, anak2 dapat memilih dan melanjutkan pada instrument lainnya yang lebih spesifik dan belajar musik lainnya seperti pop, jazz, rock, blues dll. Biasanya bila anak2 mulai belajar musik dengan piano/guitar, maka instrument lainnya lebih mudah dipelajari.Manfaat Musik bagi Pertumbuhan AnakPendidikan musik sangat penting untuk keseimbangan IQ dan EQ, selain itu juga bermanfaat untuk membentuk dan meningkatkan kepribadian, rasa empati, estetika, etika, percaya diri, sense of art, apresiasi, toleransi, disiplin, intelektual dan sosial. Jadi memberikan pendidikan musik kepada anak2 tidak semata-mata hanya untuk menjadi profesional singer/player.Pada masa sekarang pendidikan musik dan meningkatkan EQ dan IQ merupakan salah satu syarat untuk mencapai sukses, sehingga sekarang anak2 dituntut untuk tidak hanya berprestasi di sekolah tapi anak2 juga harus memiliki skill lainnya atau curiculum vitae dari pendidikan ekstra kurikuler. Sekolah-sekolah pilihan termasuk univertas negeri maupun perusahaan juga selalu meminta prestasi atau kegiatan lainnya di luar sekolah seperti prestasi musik, olahraga, pendidikan dan lain-lain sebagai curiculum vitae.Pendidikan musik selain untuk keseimbangan EQ & IQ, membentuk/meningkat kepribadian (personality), ada beberapa pilihan profesi dari pendidikan musik antara lain Profesional Player/Singer, Teacher & Industry, tinggal kita dapat memilih kemana kebutuhan kita mendidik anak kita dalam bermusik.

Selasa, 24 Juni 2008

Saxophone and me ...


Since pass Faculty Of Technique Majors Geodesy University of Gadjah Mada in Yogyakarta and work in Jakarta, I very fancy to castanets Saxophone. In my ear castanets which very inspire feeling or engross to be enjoyed, more than anything else if listening in Cafe at the same time relax after tired working. since working in the Consultant Mapping in Jakarta very diligent follow events of TVRI that scorpion, which display music events with Maryono saxophone's player. But saxophone is not castanets triffle. Do not like guitar which is its price reached or piano which is coincidence in my Sister house, I don't have to access to saxophone. Because its price tens of million rupiah. Become for a number of years I have enough like by listening it. But I will fixed have saxophone. Unhappily, that hunt is always collided at the price of which is that scorpion not yet been reached.

Come up with June 2007, at the time I come in contact with justly old friend its name Ir. Sumartono which also have same dream, he tell a story that have owned saxophone and even have played it, to me on view pass HP Video moment record he bring " Killing me softly with his song". Of this Martono obtaining many information where... can get saxophone....and learn or to breezeing it. And In the reality after that meeting there is my expectation to owning it.

Wooow... as getting durian collapse, when with family have a time to visit China, a music shop of display saxophone " Alto" made in China, after entering and tried its voice also precisely with its puff oscillation of Kenny G, after driving a bargain occurence at the price of 1500 Yuan, or if rupiah with rate 1 Yuan=1300 rupiah around Rp.1.950.000,- its Jakarta price around Rp. 4.000.000,-. So reach Jakarta, Martono recommend for study to studio and conservatoire of Y2K, which is coincidence of me know precisely its address because it is true reside in complex of Ruko close to my residence. After meeting its teacher he play saxophone of that Chinese.... and in the reality... its voice. " Good", its voice enough nicely, its metal from quality of good. Hence nope sometime later, I direct enlist study in Conservatoire and Studio of Y2K in Bekasi.

Jumat, 23 Mei 2008

My Music School


Conservatoire of Y2K Studio Since forming of in the year 2000, conservatoire of Y2K Studio with support of fasilitss complete education, instructor energy which [is] professional and also inwrought curriculum, ever give best in education of technique have music [to] and also development of creativity. Conservatoire of Y2K Studio [is] school giving education of music as a(n) which can balance awaken sensitivity of knowledge and esthetics about playing at music and sing real correct and good to [all] the rising generation. For the purpose of that, school provide instructor energy with strong education background, professional and experienced in hand music instrument and vocal. Therefore, to support process learn adequate to student, conservatoire of Y2K studio give facility equipments of music, room learn with computer, tape, vcd, room and recording of home concert for the appearance of medium and learn adequate other ( practice studio) and also program of akademik other annual. According To MOTTO Conservatoire of Y2K Studio, " with unlimited music", we have mission and vision to share and also actively in developing musical society as part of forming of character personality of nation.

Very Easy to Play the Saxophone

See its buttonhole, hard likely to be played. Weight and is complicated, and also long napas butuh. But first impression often cheat. Play saxophone in the reality easy to and can be [done/conducted] at the same time cengar-cengir. Even the including castanets family breeze wood, but have never been met [by] made saxophone of wood. Saxophone made of [by] brass remember in character which is [is] easy to be formed. There [is] many kinds of saxophone, there [is] diametrical [is] such as those which blown [by] Kenny G., there [is] tortous also played [by] kayak [is] Dave Koz or late Embong Rahardjo. Way of playing this just appliance modestly, its capital also merely do-re-mi. Hence him, can be told studied easier saxophone and played to be to be compared to castanets breeze other kinds of flute, oboe, clarinet, or faggot. [his/its] Original, voice that saxophone [of] refinement and is soft, as according to that epoch orchestra. But, linking in its growth [is] weared as attendant of phrenetic rumba music, will do not willing to saxophone have to follow to scream also [so that/ to be] can be heard. For that then modify by making mouthpiece, source of sound [at] saxophone, becoming slimer and fine-form. Its result, its voice become harderly, more whew and [do] not simply weh. In its growth, saxophone later;then become especial castanets [at] jazz. Figures dabbling there can be referred [as] [by] for example John Coltrane, Charlie Parker, and Steve Lacey. Now castanets breeze this have become the part of almost each;every music, start from pop until dangdut.